Jumat, 01 April 2011

NERACA PEMBAYARAN


NERACA PEMBAYARAN

A.            Pengertian
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial
B.            Tujuan Neraca Pembayaran
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1.       Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi negara di perdagangan internasional
2.       Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi pembayaran internasional
3.       Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan moneter
4.       Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara terhadap luar negeri
5.       Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia internasional
6.       Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional suatu negara
C.            Macam-macam Transaksi
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi, yaitu :
1.       Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2.       Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
D.            Komponen Neraca Pembayaran
1.       Pos Transaksi Dagang (Transaction of Trade)
Pos transaksi dagang mencatat seluruh transaksi, baik dalam kegiatan ekspor maupun impor barang (berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Transaksi ekspor dicatat di sisi kredit (+) dan transaksi impor dicatat di sisi debet (-).
2.       Pos Pendapatan Modal (Income on Invesment)
Dalam Pos ini dicatat seluruh penerimaan dan pendapatan seperti hasil penanaman modal di luar negeri dan hasil penerimaan modal asing di dalam negeri dalam bentuk keuntungan.
3.       Pos Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi searah. artinya, transaksi yang terjadi tanpa ada kontrak transaksi lainnya. Misalnya, pengiriman hadiah, pengiriman bantuan-bantuan bencana alam, pendidikan, dan sosial.
4.       Pos Penanaman Modal Langsung
Pos ini mencatat transaksi modal yang langsung dilaksanakan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya penenman modal penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya penanaman modal penduduk di Indonesia dengan membiuka usaha properti dan transaksi jual beli saham antara penduduk Indonesia dengn penduduk Malaysia.
5.       Pos Utang Piutang (Jangka Panjang/ Jangka Pendek)
Pada pos ini mencatat seluruh transaksi kredit (pinjaman) jangka panjang yaitu transaksi kredit yang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan transaksi utang-piutang jangka pendek (kurang dari satu tahun).
6.       Pos Sektor Moneter (Pos Lalu Lintas Moneter)
Pada pos ini mencaqtat semua transaksi pada saat terjadi pembayaran pada transaksi-transaksi di atas dari mulai transaksi dagang, pendapatan modal sampai pada utang-piutang. Keadaan pos ini dapat menunjukan posisi cadangan devisa suatu negara.
No.
Kredit (+)
No.
Debet (-)
1
Neraca Barang (ekspor)
·   Transaksi ekspor barang (komoditas)
1
Neraca Barang (impor)
·   Transaksi impor barang (komoditas)
2
Neraca Jasa
·   Jasa Perbankan dari luar negeri
·   Hasil pariwisata dari luar negeri
·   Hasil transportasi dari luar negeri
2
Neraca Jasa
·   Jasa Perbankan ke luar negeri
·   Hasil pariwisata ke luar negeri
·   Hasil transportasi ke luar negeri
3
Neraca Hasil Modal
·   Bunga dan dividen dari luar negeri
·   Upah tenaga kerja dari luar negeri
3
Neraca Hasil Modal
·   Bunga dan dividen yang dibayar ke luar negeri
·   Upah tenaga kerja yang dibayar ke luar negeri
4
Neraca Lalu Lintas Modal
·   Kredit (pinjaman) dari luar negeri
·   Penerimaan cicilan piutang ke luar negeri
4
Neraca Lalu Lintas Modal
·   Pembayaran (pinjaman) ke luar negeri
·   Pembayaran cicilan utang luar negeri
5
Naraca Lalu lintas Moneter
·   Pengeluaran emas ke luar negeri
5
Naraca Lalu lintas Moneter
·   Penerimaan emas dari luar negeri
                                                            
E.            Macam-macam neraca pembayaran
Angka yang ada dalam neraca pembayaran akan menunjukan apakah Negara mengalami deficit atau surplus. Terdapat 3 kemungkinan dari kinerja neraca pembayaran, yaitu sebagai berikut:
1.       Neraca Pembayaran defisit, terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total.
2.       Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet).
3.       Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet).

F.            Dampak Neraca Pembayaran
1.       Dampak Neraca Pembayaran Surplus
Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus kea rah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.
2.       Dampak Neraca Pembayaran Defisit
Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami deficit, maka dampak yang akan terjadi sebagai berikut:
a.      Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor
b.      Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar
c.       Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHKKetiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah penurunan harga (deflasi).
3.       Dampak Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar